Apa itu RAM 



Untuk mengetahui apa beda RAM dan ROM di smartphone, pertama kita mesti tau apa kepanjangan RAM dan pengertiannya. RAM adalah singkatan dari Random Access Memory.

Pada ponsel, chip memori RAM biasanya ditempatkan menyatu dengan prosesor utama (System-on-Chip) secara bertumpuk.

Sebagai memori utama, RAM digunakan untuk menyimpan data dari aplikasi yang dijalankan, untuk diproses oleh SoC. Ini termasuk data sistem operasi dan aneka aplikasi yang sedang berjalan, termasuk di background.

Data dari aplikasi yang sudah tidak berjalan akan dibersihkan dari memori utama, sehingga ruangnya bisa dipakai oleh aplikasi lain. Sistem operasi Android dan iOS memiliki mekanisme berbeda soal manajemen memori tersebut.

Apabila memori utama sudah penuh, maka aplikasi harus memakai ruang di memori secara bergantian sehingga kinerja ponsel akan menurun atau tersendat, terutama saat berganti-ganti aplikasi.

Karena itu, semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak pula data program yang bisa ditampung sehingga kinerja ponsel saat menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan akan meningkat.

RAM bersifat volatile, artinya data yang ada di dalamnya tidak bisa disimpan secara permanen dan akan terhapus apabila pasokan listrik terputus karena baterai habis atau perangkat dimatikan.

Baca Juga :

Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S22 yang dilengkapi S-Pen dan kamera 200MP

Cara Merawat Baterai Non-removable Smartphone

Spesifikasi Minimum Windows 11

Apa itu ROM dan bedanya dengan media penyimpanan



Jenis memori lain yang terdapat pada ponsel adalah media penyimpanan internal (storage) berupa chip memori flash eMMC/UFS yang tertanam di mainboard secara terpisah dari SoC.

Karena sifatnya yang non-volatile, data yang tersimpan di media internal ini tidak akan terhapus apabila perangkat dimatikan. Peranannya pun serupa dengan harddisk/SSD di komputer, yakni untuk menyimpan data program dan dokumen pengguna.

Media penyimpanan ini sering disebut sebagai "ROM (Read Only Memory)".

Namun, ROM di sini sebenarnya mengacu pada partisi khusus di media internal (root) yang diisi oleh firmware sistem operasi perangkat. Selain itu, ROM diproteksi sehingga tidak bisa ditulisi dengan bebas.

Namun, area ROM di media internal masih bisa ditulis ulang dengan cara flashing, untuk diisi sistem operasi hasil modifikasi. Sebab itulah firmware hasil oprekan ini sering disebut sebagai "Custom ROM". Jadi, ROM merupakan bagian dari media penyimpanan di smartphone.


Istilah "ROM" sendiri digunakan untuk mengacu pada jenis penyimpanan yang setelah ditulis (diprogram) tidak bisa lagi ditulis data lain sehingga hanya dapat dibaca (read only), seperti misalnya DVD-ROM atau chip ROM di cartridge konsol video game.

ROM sering diartikan sebagai storage/media penyimpanan data yang bisa ditambah dan dihapus dengan mudah. Meski sedikit kurang tepat, istilah ini sudah lazim dipakai di Indonesia.

Biasanya spesifikasi RAM dan storage dicantumkan berbarengan, dengan angka yang lebih kecil mengacu pada RAM. Misalnya "8 GB/128 GB" berarti ponsel tersebut memiliki RAM berkapasitas 8 GB dan ROM sebesar 128 GB. Istilah yang tepat di sini seharusnya adalah media penyimpanannya sebesar 128 GB, bukan ROM.